Lestarikan Tradisi Adat, Babinsa Koramil 04/Meureubo Bersama PPL Hadiri Acara Kenduri Blang di Desa Mesjid Tuha

Lestarikan Tradisi Adat, Babinsa Koramil 04/Meureubo Bersama PPL Hadiri Acara Kenduri Blang di Desa Mesjid Tuha

Lestarikan Tradisi Adat, Babinsa Koramil 04/Meureubo Bersama PPL Hadiri Acara Kenduri Blang di Desa Mesjid Tuha

Aceh Barat - Menjunjung tinggi ritual budaya guna melestarikan tradisi adat istiadat nenek moyang yang sudah turun temurun sejak dahulu kala, Babinsa Koramil 04/Mrb Kodim 0105/Abar Sertu Herman bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menghadiri acara Kenduri Blang turun ke Sawah yang digelar di Desa Mesjid Tuha, Kecamatan Meureubo, Sabtu (19/4/2025)

Sertu Herman mengatakan bahwa Kenduri Blang ini merupakan tradisi dan budaya masyarakat Aceh yang dilakukan saban tahun saat akan mulai turun ke Sawah untuk menanam Padi. Sesuai namanya, Kenduri ini adalah makan bersama yang diawali dengan ritual memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga musim tanam kali ini diberkahi dan dijauhkan dari hama penyakit sehingga menghasilkan panen yang melimpah.

Dandim 0105/Abar Letkol Inf Hendra Mirza, S.E., M.Si., melalui Danramil 04/Mrb Kapten Inf Andika Trio Utama, S.H., menambahkan bahwa wadah Kenduri Blang ini sangatlah positif guna mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan baik antara Babinsa dengan masyarakat yang berprofesi sebagai Petani maupun antarsesama Petani.

"Acara Duek Pakat turun ke Sawah ini lebih menjunjung Persatuan dan Kesatuan masyarakat untuk menyepakati bercocok tanam Padi secara serentak agar menghasilkan panen yang melimpah. Secara logika memang benar bahwa jika dilakukan sendiri - sendiri maka saat Padi sedang ranum sudah dapat dipastikan akan di keroyok hama. Akan tetapi jika dilakukan secara barengan, maka bulir Padi akan menguning serentak sehingga hama-hama tidak terkonsentrasi pada satu Sawah saja", beber Danramil

Sementara Bapak Muazir selaku Ketua Kelompok Tani menjelaskan bahwa Kenduri Blang ini pada hakekatnya adalah bermunajat memohon keridhaan kepada Allah SWT sekaligus bermusyawarah untuk menyampaikan peraturan tentang Persawahan.

"Kita sampaikan pantangan - pantangan yang berlaku dan apa-apa saja yang harus dikerjakan sebelum turun ke Sawah. Usai Kenduri Blang masa pantangan yang harus dipatuhi berdurasi selama 2 Minggu. Dimasa pantangan ini, para Petani mengerjakan persiapan - persiapan mulai dari membersihkan Seuneulhop atau tali air dan membersihkan Lhueng yang merupakan sumber air", gamblang Muazir

Kenduri Blang warisan nenek moyang ini juga, lanjut Muazir, merupakan instrumen untuk memohon kelancaran dan keberhasilan dalam tahapan menggarap Sawah mulai dari membajak tanah, tabur benih, seumula atau masa tanam, merawat dan menjaga hama hingga keumeukoh atau masa panen.

Jejak Komando

author jejak komando